Ujian TOEFL Itu Mudah



Bahasa Inggris, suatu momok yang menakutkan bagi saya. Setiap kali harus berhadapan dengan bahasa Inggris yang saya lakukan hanya diam tersimpu, antara paham atau memang sama sekali tidak tahu, hehehe. Namun, setiap membaca atau mendengarkan sesuatu dalam bahasa Inggris, saya paham dengan maksudnya, meski terkadang beberapa kosakata baru bermunculan, cukup aneh untuk orang yang sampai saat ini masih belum hafal keenam belas tenses, tapi mendapatkan julukan kamus berjalan oleh teman sekelas saya karena banyaknya kosakata dalam bahasa Inggris yang saya hafal.

Kalimat I LOVE YOU dengan LOVE berbentuk hati merupakan awal mula berkenalan dengan bahasa Inggris, meski pada saat itu sekitar umur empat tahun, kalimat tersebut saya maknai dengan 'saya pacarmu', wkwkwk, betapa bodohnya saya. Namun, awal mula saya mendapatkan pelajaran bahasa Inggris yang benar melalui pendidikan di sekolah yakni ketika duduk di kelas tiga atau mungkin kelas empat, saya lupa, yang pasti bukan sejak kelas satu, yang sangat berbeda dengan pendidikan saat ini pelajaran bahasa Inggris diajarkan sejak di jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) melalui lagu-lagu.

Kembali ke topik soal bahasa Inggris, tadi pagi saya mengikuti ujian TOEFL (Test of English as a Foreign Language) secara daring setelah sebelumnya mengikuti kelas pembelajaran selama empat belas pertemuan. Sebenarnya saya mengikuti ujian ini karena hanya menginginkan sertifikat TOEFL sebagai syarat untuk mengikuti wisuda, soalnya dulu di semester awal kuliah, saya tidak mengikuti ujian karena sering terlambat kelas, bayangkan saja kami harus masuk kelas pukul enam pagi, sedangkan kami bukan anak kosan yang tinggal melangkah ke kampus, alhasil banyak mahasiswa yang notabennya bukan anak kosan mengulang ujian. Ujian berlangsung selama dua jam, semua yang saya kerjakan terasa begitu mudah, -mudah didengarkan, mudah dilihat, tapi tidak mudah menjawab- hanya pada bagian listening yang sedikit membingungkan karena terkendala sinyal yang buruk. Andai hasil ujian TOEFL saya mendapatkan nilai minimal -400 dari 677-, saya tidak mempermasalahkan selama tidak mengulang saja, maklum sudah terlalu lama di kampus, tapi semoga saja nilainya bagus, wkwkwk, ngarep ya!

Mungkin itu sepenggal kisah saya hari ini yang saya bagikan, semoga tidak saya hapus lagi, hehehe. Kadang kalau diingat-ingat suka sedih, sudah menulis banyak saya hapus, terus menyesal sudah, hahaha. Baiklah, sampai bertemu lagi di kisah saya yang saya tidak tahu berjalan seperti apa? Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca, sampai jumpa ^^